Mendoakan itu sama ada sahabat itu masih hidup atau pun setelah ia meninggal dunia. Seseorang itu hendaklah mendoakan sahabatnya dengan suatu doa yang amat ia sukai dan ia berharap perkara itu akan berlaku kepadanya. Yang didoakan selain dari sahabat, juga berharap keluarga dan anak-anaknya dan sesiapa sahaja yang ada hubungan dengan sahabatnya itu. Doakanlah ia sebagaimana engkau mendoakan dirimu sendiri. Dalam sebuah hadis diriwayatkan:
Ertinya:
"Apabila seseorang itu mendoakan untuk saudaranya di kala ia tidak ada, maka berkatalah malaikat: Kamu pun menerima sebagaimana doamu itu."
(Diriwayatkan oleh Muslim)
Ertinya:
"Doa seseorang untuk saudaranya di kala ia tidak ada, tidak akan ditolak (pasti dikabulkan)."
(Diriwayatkan oleh Darul Quthni)
Abu Darda' pernah berkata: "Sesungguhnya saya mendoakan untuk tujuh puluh orang dari saudara-saudaraku dalam sujudku dan semuanya ku sebutkan namanya satu persatu."
Muhammad bin Yusuf Ashfahani berkata: "Siapakan yang dapat disamakan kedudukannya dengan seorang sahabat yang soleh. Di waktu kamu meninggal, maka keluargamulah yang membahagi-bahagikan pusaka yang kamu tinggalkan, mereka bersenang-senang dengan apa yang kamu wariskan, sedangkan sahabatamu yang soleh itu masih tetap berdukacita kerana engkau meninggalkannya, masih tetap mengingati jasa-jasa yang kamu tinggalkan dan mengenangkan keadaanmu di waktu itu (setelah engkau mati). Ia berdoa untukmu di waktu malam dan kamu sudah tertanam di bawah lapisan bumi."
Diriwayatkan dari salah seorang salaf, katanya: Berdoa untuk orang-orang yang telah meninggal dunia adalah sama halnya sebagai memberikan hadiah kepada orang-orang yang masih hidup."
Semoga perkongsian ini memberikan manfaat dan kebaikan kepada kita semua. Siru ala barakatillah.
No comments:
Post a Comment